ILMU SOSIAL DASAR
1.1 Pengertian
:
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu ada 2 pengertian.
1. Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerapakan gejala-gejala di bidang (pengetahuan) tertentu.
2. Ilmu adalah sebagai pengetahuan atau
kepandaian tentang soal duniawi, akhirat, lahir, bathin, dan lain-lain.
Pengertian Sosial Menurut Beberapa Ahli
1. LEWIS
Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan
dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan
pemerintahannya
2. KEITH JACOBS
Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan
terjadi dalam sebuah situs komunitas
3. RUTH AYLETT
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai
sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi
4. PAUL ERNEST
Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara
individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama
5. PHILIP WEXLER
Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu
manusia
1.
Ilmu alamiah adalah ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan
lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll.
2. Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari
sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik,
antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll.
3. Ilmu budaya adalah ilmu yang mempelajari
adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa,
agama, kesusastraan, kesenian dll.
Dari
perkembangan ilmu sosial timbul paham study sosial yang disebut ilmu
pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah
mata pelajaran sosial. Yang termaksud pada pelajaran IPS, yaitu geografi,
sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll.
ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial
yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di
lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang
konsep untuk mengkaji gejala sosial.
1.2. Latar Belakang :
Latar belakang diberikannya ISD adalah
banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh sejumlah para
cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka
menganggap sistem pendidikan kita berbau colonial, dan masih merupakan warisan
sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan ari politik balas budi
yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan
menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi
birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik dan keahlian lain,
dengan tujuan ekspoitasi kekayaan Negara.
Ternyata
sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian
khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran
dan adanya komunikasi ilmiah antara disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan
berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.
Hal
lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita
sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi –
dimensi lain di luar disiplin ikeilmuannya.n Perguruan tigngi seolah-olah
menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana “tukang” tidak mau dan
peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
Pendidikan
tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat
pengetahuan yang terdiri atas.
1. Kemampuan akademis ; adalah kemampuan untuk
berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan
analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki
kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional ; adalah kemampuan
dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para
tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam
bidang profesinya.
3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan
kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan
yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai
keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas
dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya
lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam
bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk
kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
ISD, sebagai bagian dari MKDU, mempunyai tema
pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD
sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu
tersendiri,tetapi menggunakan pengertian-pengertian ( fakta, teori, konsep)
yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah
sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain :
1. Berbagai kenyataan yang bersama-sama
merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun
sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan
sosial laindalam masyarakat, yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan
serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat
banyak persamaan kepentingan kebutuhabn serta persamaan dalam pola-pola
pemikiran dan pola-pola tingkah laku yang menyebabkan adanya
pertentangan-pertentnagan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam
masyarakat kita.
Tegasnya
ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji
gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahaiswa dalam
menghadapi lingkungan sosialna dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa
pada lingkugnan sosialnya dapaat menjadi lebih besar.
Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD
bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh
wawasan pemikiran yang lebih luas, dan cirri-cri kepribadian yang diharapkan
dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan
sikap an tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta
sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia
yang bersangkutan.
Ilmu
pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan
mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum
yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas
dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) :
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan
untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Kehidupan manusia sebagai mahluk sosial
selalu dihadapkan kepada masalah sosial yang tdak dapat dipisahkan dalah
kehudupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan
sesame manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya.masalah sosial ini idaklah
sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya
perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, serta sifat
kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Yang
membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa maalah sosial
selalu ada kaitannya yang dekat denan nailai-nilai moral dan pranata-pranata
sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud.
Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian
menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat,
segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial.
Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu
kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas
studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekecauan terhadap kehidupan
warga masyarakat secara keseluruhan..
Contoh pedagang kaki lima. Menurut definisi
umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari
nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bagi warga masyarakat pada
taraf ekonomi tertentu. Sebaliknya para ahli perencanaan kota menyatakan
pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh
Leslie (1974) yang disitat oleh Parsudi (1981), bahwa masalah sosial adalah
suatu kondisi yang mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga
masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh
karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki
1.4 Tujuan ISD
ISD membantu perkembangan wawasan
penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan
ciri – ciri kepribadian yg diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan
dengan sikap dan tingkah laku manusia dlm menghadapi manusia lain, serta sikap
dan tingkah laku manusia – manusia lain terhadap manusia yg bersangkutan secara
timbal balik.
ISD juga merupakan suatu usaha yang
dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang
konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala – gejala sosial agar daya
tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada
lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
1.5 Hubungan ISD dengan IPS
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Adapun
persamaan antara keduanya adalah :
·
Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan/pengajaran.
·
Keduanya bukan disiplin ilmu yang
berdiri sendiri.
·
Keduanya mempunyai materi yang terdiri
dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun
perbedaan antara keduanya adalah :
·
Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan
Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah
Lanjutan.
·
Ilmu Sosial Dasar merupakan satu
matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari
sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
·
Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada
pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan
kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Bahan
pembelajaran ISD
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada
dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataankenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.
Keanekaragaman dan konsep kesatuan
sosial bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan
kita sadari bahwa di dalam masyrakat selalu terdapat:
Persamaaan
dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau
kelompok atau golongan.
Persamaan
dan perbedaan kepentingan
Persamaan dan perbedaan itulah yang
menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan
antar individu dan golongan.
Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
1.6 Ruang Lingkup ISD
Ada 2 masalah yang dipakai sebagai
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ISD.
1. Berbagai aspek yang merupakan suatu masalah
sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri atau pendekatan gabungan
antar bidang.
2. Adanya keragaman golongan dan kesatuan
sosial lain dalam masyarakat.
Berdasarkan ruang lingkup di atas masih perlu
penjabaran untuk bisa dioperasionalkan ke pokok bahasan dan sub pokok bahasan.
Yaitu :
1. Mempelajarai adanya berbagai masalah
kependudukan dan hubungan dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari adanya masalah individu dan
masyarakat.
3. Mengkaji masalah kependudukan dan
sosialisasi.
4. Mempelajari hubungan antar warga negara dan
negara.
5. Mempelajari hubungan antara pelapisan
sosial dan persamaan derajat.
6. Mempelajari masalah yang dihadapi
masyarakat pedesaan.
1.7 Masalah sosial dan ilmu sosial dasar
Masalah yang dihadapi tidaklah sama,
disebabkan karena perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan
keadaan lingkungan alam. Masalah tersebut dapat berupa sosial, politik, moral
dll. Yang membedakan masalah ini ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata
sosial.
1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang
menyangkut kepentingan umumadalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, suatu kondisi yang
terwujud dalam masyarakat berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang
menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia
karena dianggap mengganggu kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk
mengedintifikasi, menganalisa cara untuk mengatasinya.
ISD
menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata
obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan
masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan
menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaju menurut perspektif
masyarakat yang bersangkutan.